Minggu, 21 April 2019

Nisfu Sya'ban sebagai momentum berbenah diri

Alhamdulillah hari ini kita memasuki tanggal setengah di bulan sya'ban tahun 1439 H atau 21 April 2019. yang secara kebetulan juga bertepatan dengan hari lahirnya Ibu Kita Kartini. oke akan kita ulas satu persatu mengenai  nisfu sya'ban lalu peringatan lahirnya tokoh  perempuan Indonesia, yaitu RA. Kartini.

Sya'ban berasal dari bahasa Arab yang kata asalnya adalah syi'ab memiliki arti Jalan di atas Gunung. Bulan ini merupakan bulan yang berada di depan bulan Ramadhan dan di belakang bulan Rajab, sehingga ada yang bependapat bahwa di bulan ini adalah bulan persiapan menghadapi Ramadhan dimana bulan yang memiliki keutamaan yang sangat luas didalamnya terdapat lailatul qadar, ada juga peringatan Nuzulul Quran, sehingga diperlukan jiwa dan fisik yang kuat untuk menggapai super bonus dari sang kholiq Alloh subhanahu wata'ala. sebagaimana Rosulullah bersabda :


ذاكَ شهر تغفل الناس فِيه عنه ، بين رجب ورمضان ، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين، وأحب أن يرفع عملي وأنا صائم -- حديث صحيح رواه أبو داود النسائي

Bulan Sya'ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan. Bulan Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa.” (HR Abu Dawud dan Nasa'i)

Dalam sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim , bahwa menurut pengakuan dari dewi Aisyah RA, bahwa baginda Rosululloh SAW tidak pernah berpuasa (sunnah) lebih banyak daripada ketika bulan sya'ban. sehingga hal ini yang menjadi dasar kemuliaan bulan sya'ban. 


Karenanya, pada bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak berdzikir dan meminta ampunan serta pertolongan dari Allah SWT. Pada bulan ini, sungguh Allah banyak sekali menurunkan kebaikan-kebaikan berupa syafaat (pertolongan), maghfirah (ampunan), dan itqun min adzabin naar (pembebasan dari siksaan api neraka).

Dari sinilah umat Islam, berusaha memuliakan bulan Sya’ban dengan mengadakan shodaqoh dan menjalin silaturrahim. Umat Islam di Nusantara biasanya menyambut keistimewaan bulan Sya’ban dengan mempererat silaturrahim melalui pengiriman oleh-oleh yang berupa makanan kepada para kerabat, sanak famili dan kolega kerja mereka. Sehingga terciptalah tradisi saling mengirim parcel di antara umat Islam.

Karena, di kalangan umat Islam Nusantara, bulan Sya’ban dinamakan sebagai bulan Ruwah, maka tradisi saling kirim parcel makanan ini dinamakan sebagai Ruwahan. Tradisi ini menyimbolkan persaudaraan dan mempererat ikatan silaturrahim kepada sesama Muslim. 

Nishfu Sya’ban

Sya’ban adalah bulan kedelapan dalam penanggalan Hijriyah. Keistimewaan bulan ini terletak pada pertengahannya yang biasanya disebut sebagai Nishfu Sya'ban. Secara harfiyah istilah Nisfu Sya’ban berarti hari atau malam pertengahan bulan Sya'ban atau tanggal 15 Sya'ban. 

Kaum Muslimin meyakini bahwa pada malam ini, dua malaikat pencatat amalan keseharian manusia, yakni Raqib dan Atid, menyerahkan catatan amalan manusia kepada Allah SWT, dan pada malam itu pula buku catatan-catatan amal yang digunakan setiap tahun diganti dengan yang baru.

Imam Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Sya'ban sebagai malam yang penuh dengan syafaat (pertolongan). Menurut al-Ghazali, pada malam ke-13 bulan Sya'ban Allah SWT memberikan seperti tiga syafaat kepada hambanya. Sedangkan pada malam ke-14, seluruh syafaat itu diberikan secara penuh. Dengan demikian, pada malam ke-15, umat Islam dapat memiliki banyak sekali kebaikan sebagai penutup catatan amalnya selama satu tahun. Karepa pada malam ke-15 bulan Sya’ban inilah, catatan perbuatan manusia penghuni bumi akan dinaikkan ke hadapan Allah SWT.

Para ulama menyatakan bahwa Nisfu Sya'ban juga dinamakan sebagai malam pengampunan atau malam maghfirah, karena pada malam itu Allah SWT menurunkan pengampunan kepada seluruh penduduk bumi, terutama kepada hamba-Nya yang saleh. 

Dengan demikian, kita sebagai umat Islam semestinya tidak melupakan begitu saja, bahwa bulan sya’ban dalah bulan yang mulia. Sesungguhnya bulan Sya'ban merupakan bulan persiapan untuk memasuki bulan suci Ramadhan. Dari sini, umat Islam dapat mempersiapkan diri sebaik-baiknya dengan mempertebal keimanan dan memanjatkan doa dengan penuh kekhusyukan.

sumber : http://www.nu.or.id/post/read/18438/keutamaan-di-bulan-syaamp8217ban

Tidak ada komentar:

Posting Komentar